Sebagian besar orang menjadikan makanan cepat saji (junk food) pilihan saat berbuka puasa karena dinilai praktis. Namun sayangnya, hampir semua makanan cepat saji menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika dikonsumsi saat berbuka puasa. Junk food adalah istilah yang digunakan untuk makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak, serta tidak mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat. Lantas, apa saja bahaya makan junk food untuk berbuka puasa? Simak pemaparannya berikut ini!

Dikutip dari New Beezer, berikut ini 5 bahaya makan junk food saat berbuka puasa:

 

1. Meningkatkan Berat Badan

Sebagaimana diketahui, junk food adalah makanan yang telah melalui banyak proses pengolahan, sehingga dapat menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, makanan cepat saji juga mengandung serat yang rendah, sehingga membuat kamu tidak akan merasa kenyang setelah makan dalam porsi besar. Biasanya, restoran makanan cepat saji menggunakan lemak trans untuk memproses makanan, maka tak heran makanan cepat saji memiliki rasa yang enak. Rasa yang lezat ditambah dengan kandungan serat yang rendah bisa membuat kamu makan dalam jumlah yang banyak tanpa menyadarinya. Akibatnya, sangat mungkin jika kamu akan mengalami kenaikan berat badan. 

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Bahaya makan junk food saat berbuka puasa berikutnya yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain mengandung lemak trans, ternyata junk food juga mengandung lemak jenuh. Kedua kandungan lemak ini dapat meningkatkan kolesterol jahat yang disebut LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol LDL yang meningkat memicu timbunan lemak di arteri. Pada saat yang sama, lemak trans berkontribusi pada penurunan kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein), sehingga terjadi pembentukan plak kolesterol yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke jantung dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

3. Dapat Menyebabkan Kecanduan

Ternyata, junk food dapat menyebabkan kecanduan. Menurut Dr. Vijaya Surampudi, seorang dosen medis di University of California, Los Angeles, menjelaskan bahwa mengonsumsi junk food dapat menyebabkan kecanduan. Ini karena, makanan cepat saji mengandung empat bahan adiktif antara lain lemak, garam, gula, dan kafein. Bahan adiktif yang terkandung di dalam makanan cepat saji dapat memicu pelepasan dopamin. Dopamin adalah hormon yang memberi kesenangan dan kebahagiaan. Perasaan ini bisa membuat kamu sulit untuk berhenti makan, sehingga sangat mungkin kamu akan mengonsumsi junk food dalam jumlah yang banyak. 

4. Memperlambat Metabolisme Tubuh

Terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji saat berbuka puasa dapat memperlambat metabolisme tubuh. Tubuh kamu membutuhkan energi untuk mencerna, menyerap dan melakukan metabolisme, yaitu proses pemecahan nutrisi menjadi komponen lebih kecil yang dibutuhkan oleh tubuh. Sederhananya, tubuh akan membakar kalori saat proses mencerna makanan. Saat mengonsumsi makanan cepat saji, energi yang dikeluarkan tubuh menjadi lebih sedikit untuk melakukan metabolisme karbohidrat, dibandingkan jika kamu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Hasilnya, metabolisme tubuh menjadi lebih lambat. 

Perlu diketahui, saat berpuasa metabolisme tubuh kamu menjadi melambat. Dengan mengonsumsi makanan cepat saji, proses metabolisme tubuh pun akan semakin melambat. Akibatnya, berat badan bisa bertambah. 

5. Meningkatkan Risiko Resistensi Insulin

Ternyata, mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Perlu diketahui, jika terjadi resistensi insulin, tubuh tidak akan lagi merespon hormon insulin yang mengakibatkan kadar gula darah menjadi tidak terkontrol. Jika dibiarkan lebih lanjut, mengonsumsi makanan cepat saji saat berbuka puasa dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

Sumber : https://www.msn.com/id-id/berita/ramadan-spesial/bahaya-makan-junk-food-untuk-berbuka-puasa/ar-BB13rNj3?li=BB12TpGt